An unpredictable moments...

Alohaaaa vadears!

Well, judul diatas sangat mampu menggambarkan bagaimana jalan hidup yang sudah aku jalani sampai 19 tahun ini. Vadears mau tau kenapa? Hmmm. Sekedar throwback, aku tuh dulu ngga pernah sama sekali berpikir untuk kuliah di jurusan ilmu komunikasi. As usual, jaman dulu kalo anak-anak  ditanya mau jadi apa, mereka pasti akan jawab mau jadi dokter, jadi polisi, jadi tentara, pokoknya yang bagus-bagus deh. Nah, salah satu dari anak-anak tersebut adalah aku. Aku tuh pengeeeeeen banget jadi dokter. Kayanya tuh keren aja kalo profesi dokter itu melekat dalam diriku. Tapi... gimana bisa mau jadi dokter, kalo pas SMA aja ngambil jurusan pariwisata? -___- Makin jauh dari harapan kan?!

Fyi vadears, aku tuh dulu takut banget masuk SMA, gara-garanya aku udah berpersepsi kalo pelajaran SMA itu susah banget. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk masuk ke SMIP (Sekolah Menengah Industri Pariwisata). Disini, aku diajarin gimana cara issued tiket, bikin tour planning, dan menjadi tour guide profesional. Karena aku memang typical orang yang suka travelling, maka ngga heran kalo aku langsung jatuh cinta sama dunia pariwisata. Aku berkeyakinan bahwa disinilah jalan hidup yang akan aku rajut nanti sampai aku tua. Apalagi, aku sudah membuat semacam "patokan" kalo cita-citaku adalah menjadi seorang tour guide professional. Keren kan? :D

Pas udah lulus dan dapat sertifikat "COMPETENT", aku bilang sama mama dan papa kalo aku mau kerja. Nah, disinilah perjalanan hidupku menjadi berubah lagi. Mama sama papa ngga ngebolehin aku untuk langsung kerja. Tau kan kalo orang batak itu bener-bener "strict" dengan pendidikan. "Masa anaknya cuma lulusan SMIP, sementara orangtuanya udah S2? Malu dong!", kata mama gitu. Karena ngga mau melenceng dari pariwisata yang udah menjadi passionku, maka aku mencari universitas atau sekolah tinggi khusus pariwisata negeri. Akhirnya ketemu STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bandung atau yang biasa dikenal orang dengan sebutan "enhaii". Vadears tau ngga, tempatnya tuh baguuuus banget. Akreditasinya pun A! Dan kerjasama dgn luar negeri pun banyak banget. Ngga heran kalo seluruh anak muda dari sabang-merauke coba disini.

Sedihnya, aku ngga diterima. Padahal aku udah ikutin seleksinya selama 3 hari 2 malam :( Sedih banget ngga bisa banggain mama dan papa. Padahal, aku udh memberikan yang terbaik. Disitu, aku sempet nge'down' dan memutuskan untuk ngga kuliah dan coba lagi tahun depan. Tapi papa tetap bersikeras untuk menyekolahkanku ke universitas. Diam-diam aku sempat mencoba sebuah universitas di Australia, dan respon universitasnya positif. Tapi, lagi-lagi itu sia-sia, karena halangannya adalah papa dan mama ngga mengizinkanku tinggal di negeri orang. Apalagi biaya hidup disana pasti akan sulit dengan ngga adanya orangtua yang mendampingi.

Kesedihan dan kekecewaan sempat membelenggu pikiranku selama beberapa minggu. Tapi, akhirnya papa memberikan saran untuk mencoba salah satu universitas di bilangan Jak-Sel. Ketika tes dan hasilnya keluar, puji Tuhan aku diterima. Disitu, aku seneeeeng banget vadears! Dan akhirnya, aku majoring di dunia ilmu komunikasi hingga saat ini. Suka dan duka udah aku alami selama kuliah disini. Dan puji Tuhan juga aku bisa semakin mengembangkan kemampuanku yang selama ini ngga aku ketahui, yaitu... writing! Yaaaaa walaupun ngga sebagus Raditya Dika atau J. K Rowling yang udah melanglang buana ke seluruh dunia. Tapi, aku akan belajar. Learning by doing, is the key!

Selain itu, yang tadinya aku ngga pernah peka sama yang namanya isu-isu sosial, ekonomi, dan politik, sekarang aku semakin kecanduan untuk memahami lebih dalam mengenai seluk-beluk isu-isu tersebut. Seru soalnya! Hehehehe.

Satu hal yang aku pelajari adalah bahwa terkadang hidup menuntun kita untuk bergerak menuju arah yang tidak kita ketahui, pikirkan, dan bahkan (terkadang) tidak kita inginkan. Hidup membawa vadears menuju hal-hal yang indah, namun hidup juga membuka mata vadears untuk melihat hal-hal yang tabu. Hidup membawa vadears menuju kebahagiaan, namun tidak bisa mencegah vadears merasakan sakit dan kesedihan.

Apapun yang telah Tuhan berikan kepada kita sampai saat ini, bersyukurlah! Entah itu suka maupun duka, sakit ataupun bahagia, tetaplah bersyukur. Karena dengan hanya bersyukur, kita mampu memaknai dan mengerti arti hidup yang sesungguhnya. Vadears ngga akan pernah bisa memprediksi akan jadi apa kalian nanti, sama siapa jodoh kalian nanti, dan bagaimana hidup kalian nanti. Karena hidup bukan semudah membalikkan telapak tangan, bukan semudah membaca buku, dan bukan semudah stalking gebetan di twitter/instagram. You need perseverance, motivation, and ambition to achieve what you want to achive. The result? Let God Bless! :")


Cheers!
EV

Comments

Popular Posts