2014, Best year ever!

Pukul 23.50 WIB

Jam dinding belum menunjukkan pukul 00.00 WIB namun suara petasan telah bergemuruh memecah gelapnya malam. Seperti biasa, setiap kali pergantian tahun maka akan ada bunyi petasan maupun suara anak-anak yang sedang tertawa sambil bermain kembang api. Sedangkan yang keluarga kami lakukan untuk menunggu pergantian tahun adalah dengan bersenda gurau di ruang tamu sambil memakan makanan kecil, sesekali aku membuka Line, BBM, ataupun Path untuk membalas ucapan selamat tahun baru yang anehnya belum terjadi. Hahaha.
Kakakku menunduk dan sibuk dengan smartphone-nya. Adikku sedang serius menatap televisi karena film favoritnya sedang diputar di salah satu stasiun televisi. The Batman Returns. Mama tidur sebentar, sedangkan papa baru kembali dari Gereja setelah selesai khotbah untuk kebaktian akhir tahun.

Pukul 00.00 WIB

Tak terasa tahun 2014 telah berakhir. Tiada perbuatan yang mampu aku persembahkan pada Tuhan Yesus untuk setiap berkat yang telah Ia berikan padaku. Aku hanya mampu mengucapkan... Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih, Tuhan. Seperti biasa, keluarga kami langsung mengadakan kebaktian awal tahun. Kami bernyanyi, mendengarkan refleksi dan "Mandok Hata". Mandok hata adalah bahasa batak yang artinya adalah mengucapkan sepatah dua kata kepada masing-masing anggota keluarga.

Mandok hata dimulai dari yang paling terkecil, yaitu adikku. Ia meminta maaf untuk setiap kesalahan yang ia perbuat, baik kepadaku, kakakku, mamaku, ataupun papaku. Ia berjanji akan memberikan yang terbaik di tahun yang baru ini.

Selanjutnya adalah aku. Seperti biasa, aku meminta maaf untuk setiap hal yang telah aku perbuat selama tahun 2014. Baik dari sikap, perkataan, maupun pikiran. Sesungguhnya aku tidak berkata banyak. Namun dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat berterima kasih pada Tuhan atas penyertaan yang telah Ia berikan selama tahun 2014 ini. Begitu banyak suka, duka, kasih sayang, dan pengalaman yang telah aku alami selama setahun belakangan. Bila flashback sebentar, aku merasa bahwa aku tidak akan mampu melewati tahun 2014 dengan baik. Namun Puji Tuhan, aku bisa melewati semuanya dan mempertahankan prestasiku dan membuat papa & mama bangga padaku. Itu sudah lebih dari cukup. Sangat cukup. Melihat mereka bahagia, tersenyum, dan bangga padaku, segala penderitaan, lelah, duka yang telah aku alami selama tahun 2014 sirna begitu saja ketika melihat mereka bahagia. Hanya itu. Kebahagiaan mereka ialah kebahagiaanku. Terima kasih, Tuhan.

Setelah aku, maka giliran kakakku yang mengucapkan sepatah dua kata. Lalu mama & dilanjutkan papa. Yang dapat aku simpulkan ialah bahwa kami harus bersyukur untuk penyertaan Tuhan pada kami selama tahun 2014 dan mempersiapkan diri untuk menyongsong tahun 2015 dengan penuh semangat, kerja keras, dan menyerahkan seluruh hidup pada Tuhan Yesus. Maka dari itu, Ia akan memberikan yang terbaik bagi kehidupan kami. Memang, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi selama tahun 2015 ini, namun dengan bersandar padaNya maka hidup kita akan terjamin. Pasti.


HAVE A HAPPY NEW YEAR 2015, VADEARS! God bless us always! :)


With love,
EV

Comments

Popular Posts