I Hate Jakarta!!! but....
Yup! Tiga kata diatas pasti sudah mampu mewakili perasaan masyarakat Jakarta yang sudah lelah dengan masalah yang telah menjadi 'penyakit permanen' di ibukota ini. Apa itu? Yaitu kemacetan, kebanjiran, kejahatan di transportasi umum, penjambretan, polusi udara, kurangnya tata kelola ruang terbuka hijau, dan masih baaaaaanyak lagi kosakata-kosakata negatif lainnya yang identik dengan kota Jakarta. Nah, kali ini aku ngga akan bahas semuanya satu-persatu, karena bakalan jadi buku kalo aku elaborasi semuanya. Maka dari itu, aku memilih untuk membahas mengenai salah satu permasalahan Jakarta yang selalu terjadi setiap hari. Yaitu........ Kemacetan! Ya, kemacetan merupakan salah satu hal yang paling dihindari masyarakat Ibukota, bahkan dibenci. Kalau mau berangkat ke kampus atau tempat kerja, pasti dua atau tiga jam sebelum masuk sudah bersiap-siap untuk berangkat. Aduh, sebegitu parahnya kah kemacetan Jakarta ini? Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobil-mobil maupun motor pribadi di jalanan Ibukota. Dikarenakan murahnya DP ataupun cicilan yang diberikan perusahaan-perusahaan transportasi dari luar negeri, maka ngga heran kalau banyak orang membeli alat transportasi pribadi mereka masing-masing.
3. Jangan buang sampah sembarangan
Loh, apa hubungannya ya antara sampah dengan kemacetan? Jangan salah, ada loh persamaannya. Contohnya, didaerah Senen Jakarta Pusat, sampah bertebaran bahkan menggunung dijalanan ini. Akibatnya terjadilah kemacetan berkepanjangan terutama saat jam berangkat maupun pulang kantor. Waktu itu, aku pernah melihat ada seorang bapak yang langsung membuang sampah dijalan tersebut. Miris.... Maka dari itu, kita harus berani memulainya dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain mencegah kemacetan, banjir pun akan berkurang kan?
4. Jaga keindahan transportasi umum
Selain didukung dengan ringannya DP maupun cicilannya, buruknya transportasi umum yang ada di Jakarta juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta loh! Udah lama, macet, panas, ugal-ugalan, dan lainnya menjadi beberapa alasan mengapa masyarakat ngga mau naik transportasi umum yang telah disediakan pemerintah. Contohnya, Angkutan Umum atau yang biasa disebut angkot, TransJakarta, ojek jalanan, metro mini, dan bus-bus antar kota. Tapi anehnya, banyak orang-orang desa yang malah datang ke Ibukota untuk mengadu nasib -__- kasarnya sih, mereka malah membuat Jakarta semakin sumpek dan padat. Kenapa mereka ngga kerja di desa mereka aja ya? Membangun kawasan irigasi, membangun tempat pembangunan air bersih atau semacamnya. Yang penting tidak datang ke Jakarta. Kalau tidak diterima bekerja, pasti ujung-ujungnya mereka menjadi gelandangan, pengemis, bahkan mencopet. Hal tersebut sangatlah tidak sejalan dengan harapan mereka bahkan tak sejalan dengan ajaran-ajaran agama yang mereka anut.
Eiiits, jangan sedih dulu!!! Aku punya beberapa tips untuk menghindari kemacetan di Jakarta, bahkan kita bisa menjadi pelopor pencegah kemacetan. Keren kan? Yuk, disimak tips-tipsnya.....
1. Pakai transportasi umum
Tidak bisa dipungkiri, transportasi umum di Jakarta bisa dikatakan masih tertinggal jauh dengan negara-negara maju lainnya. Sedih memang, tapi semuanya kan butuh proses. Tapi ada kabar baik untuk kita semua, (saya bukan promo iklan itu loh ya...), TransJakarta yang menjadi transportasi andalan Ibukota sudah ditambah armadanya oleh Pemda DKI Jakarta. Naaah, kalo gitu apa yang harus kita lakukan? Yuk, naik Transportasi umum ketempat tujuan kita, dan tidak perlu menggunakan mobil pribadi apabila penumpangnya hanya satu orang. Tenang aja, ada pendingin ruangannya kok. Jadi make up kita ngga bakalan luntur. Hehehe
2. Membangun transportasi massal lain, seperti subway atau monorel

Huuuah, seneng banget deh apabila ada monorel atau subway di Jakarta. Ngga bakal mau lagi pakai transportasi pribadi menuju tempat kerja. Nah, tips yang satu ini buat pemerintah daerah DKI Jakarta nih. Sehingga masyarakat ngga takut lagi untuk menggunakan transportasi umum di Jakarta, dan ngga takut lagi bakal dicegat kemacetan untuk datang ke kantor maupun kampus. Semoga ya hal ini benar-benar ada dan terealisasikan dengan baik.
3. Jangan buang sampah sembarangan

Loh, apa hubungannya ya antara sampah dengan kemacetan? Jangan salah, ada loh persamaannya. Contohnya, didaerah Senen Jakarta Pusat, sampah bertebaran bahkan menggunung dijalanan ini. Akibatnya terjadilah kemacetan berkepanjangan terutama saat jam berangkat maupun pulang kantor. Waktu itu, aku pernah melihat ada seorang bapak yang langsung membuang sampah dijalan tersebut. Miris.... Maka dari itu, kita harus berani memulainya dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain mencegah kemacetan, banjir pun akan berkurang kan?
4. Jaga keindahan transportasi umum

Menjadi pengguna transportasi umum yang baik, kita tidak diperbolehkan untuk merusak keindahan fisik dari transportasi umum kita. Misalnya, jangan mencorat-coret fisik transportasi tersebut, menaiki atap kendaraan umum, dan jangan membuang sampah didalam transportasi umum. Dengan begitu, kita juga akan nyaman untuk menggunakan transportasi tersebut.
5. Ngga usah sok ide bawa mobil sendiri ke kampus atau tempat kerja

Nah, ini dia nih yang juga bisa menambah kemacetan di Jakarta. Penumpangnya hanya berjumlah satu orang namun sok ide bawa mobil ke tempat tujuan. Sesungguhnya bukanlah menjadi sebuah masalah apabila kita membawa kendaraan pribadi terutama mobil ke kantor atau kampus, namun alangkah baiknya apabila kita menggunakan transportasi umum saja untuk mencapai tujuan kita. Ngga ada salahnya kan lima hari dalam seminggu kita menggunakan transportasi umum dan dua hari setelahnya baru memakai kendaraan pribadi kita, misalnya untuk hangout, jalan-jalan bersama teman dan sahabat, dll. Lagipula, kita tetap akan terlihat gaul kok apabila menggunakan transportasi umum ke tempat tujuan. Iya, kan?
5. Ngga usah sok ide bawa mobil sendiri ke kampus atau tempat kerja
Nah, ini dia nih yang juga bisa menambah kemacetan di Jakarta. Penumpangnya hanya berjumlah satu orang namun sok ide bawa mobil ke tempat tujuan. Sesungguhnya bukanlah menjadi sebuah masalah apabila kita membawa kendaraan pribadi terutama mobil ke kantor atau kampus, namun alangkah baiknya apabila kita menggunakan transportasi umum saja untuk mencapai tujuan kita. Ngga ada salahnya kan lima hari dalam seminggu kita menggunakan transportasi umum dan dua hari setelahnya baru memakai kendaraan pribadi kita, misalnya untuk hangout, jalan-jalan bersama teman dan sahabat, dll. Lagipula, kita tetap akan terlihat gaul kok apabila menggunakan transportasi umum ke tempat tujuan. Iya, kan?
Tips-tips diatas hanyalah segelintir saran yang bisa saya berikan. Namun yang pasti adalah bahwa masyarakat juga harus turut membantu pemerintah dalam menjalankan program-program mereka kedepannya. Jadi, jangan cuma mengeluh saja, jangan cuma bisa mengatakan "I hate Jakarta!!!" But.... buktikan bahwa kita juga bisa menjadi pelopor anti kemacetan Ibukota dan kita bisa mengurangi kemacetan yang ada di Ibukota kita tercinta ini. Istilah kerennya sih dari kita, oleh kita, dan untuk kita. So come on youth! Let's think, act, and make it happen!
Salam anak muda!
EV
Salam anak muda!
EV
Comments
Post a Comment