Awas PiSiDi! (Pikun Usia Dini)

“Eeeeh. Hp gue dimana ya? Tadi kayanya gue taruh disini deh. Kemana perginya? Help me dooong,” ujar si A.
“Itu lagi di charge keleus. Kan tadi lo sendiri yang taruh disitu,” jawab si B.
“Oh, emang ya? Hahaha. Lupa gue,” kata si A dengan nada malu.

W
ell, pernahkah Vadears merasakan kejadian yang sama seperti diatas? Atau bahkan lebih parah daripada itu? Sebagai seorang anak muda yang produktif, seharusnya kejadian tersebut ngga sering terjadi ya sama kita. Mengapa? Jujur aja, aku juga pernah melakukan hal yang sama seperti dialog diatas. Lupa menaruh barang dimana, dan malah menyalahkan orang lain. Hal itu ngga baik loh, ya. Kepikunan memang masih sangat disepelekan oleh kalangan anak muda. Tapi jangan salah! Dengan gaya hidup yang buruk, terutama anak muda ibu kota, ternyata lebih besar kemungkinannya untuk terkena kepikunan dibanding orang lanjut usia lainnya. 

So, lupa akan sesuatu atau bisa dikatakan pikun adalah suatu penyakit yang mostly dialami oleh kaum lanjut usia. Bisa lupa nama orang, jalan, bahkan fatalnya bisa lupa akan diri sendiri. Wuiiih, parah ya. Tapi Vadears, saat ini bukan cuma orang lanjut usia aja yang mengalami kepikunan. Anak-anak muda zaman sekarang juga bisa mengalami kepikunan. Kepikunan usia dini (Young Onset Dementia), atau dalam istilah medis disebut sebagai demensia, adalah timbulnya gejala demensia berupa penurunan kognitif dan memori pada orang dengan usia produktif (Source : Alzheimer Association). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Malang, Jawa Timur (Achmad Iwan, Abdurrachman Omar, dan Andri Sagita) merilis bahwa ternyata penderita kepikunan tak hanya dialami oleh lanjut usia (lansia) saja, tapi jumlah penderita kepikunan usia muda dan produktif juga dapat berpotensi kepikunan. Rincian penelitiannya sebagai berikut :




Apa yang ada di benak Vadears ketika melihat data tersebut? Memang dapat Vadears lihat bahwa jumlah penderita kepikunan usia muda masih belum dapat mengalahkan kepikunan pada usia diatas 60 tahun. Namun lama-kelamaan, kita juga bisa loh menjadi penderita kepikunan. Mungkin Vadears yang membaca ini masih menganggap sepele, tapi kalau dari sekarang kita ngga waspada, kapan lagi? Ngga mau kan 2-3 tahun kedepan kita menjadi salah satu penderita kepikunan dari data penelitian diatas? Ngga mau kan, kalimat “kenapa sih penyesalan selalu datang terakhir?” kita ucapkan ketika Vadears udah terkena pikun?

Alzheimers Disease International juga sangat ketat melakukan kampanye pencegahan Alzheimer sejak dini. Karena menurut data mereka, masyarakat Asia adalah orang-orang yang sangat rentan terkena penyakit ini. Menurut data mereka, dari tahun 2013 hingga 2050, penderita kepikunan di Asia akan meningkat 226%, yakni dari 22 juta penderita menjadi 72 juta penderita. Wah, banyak juga ya. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang tidak punya "National Dementia Plans" untuk menangkal penyakit ini. Maka dari itu, kita diharapkan untuk terus waspada dan menerapkan gaya hidup sehat. 
Kalau Vadears mau tahu lebih lanjut tentang kampanye ini, Vadears bisa masuk ke website http://visual.ly/dementia-global-epidemic untuk memperkuat argumen ini dan meningkatkan keinginan kita untuk mencegah kepikunan dari sekarang. Ngga mau kan kita menjadi salah satu orang dari 72 juta penderita kepikunan? 


"Meskipun penyakit alzheimer biasanya muncul pada seseorang dengan usia rentan, namun dewasa ini, penyakit alzheimer dapat menghantui usia-usia muda dan produktif"
-Alzheimers Indonesia-
Nah, dibawah ini ada link kompasiana yang berisi tentang pengalaman wanita Indonesia yang telah mengalami kepikunan dari usia yang masih sangat belia. Kita bisa jadikan pengalaman dari wanita yang bernama Aulia Gardi ini untuk membuat kita semakin waspada dan berjaga-jaga. Penasaran ceritanya gimana? Silakan dibaca ya, Vadears! 


Sooo, apa aja sih yang menyebabkan anak muda ini terkena kepikunan? Menurut Alzheimer’s Indonesia, terdapat empat penyebab yang membuat anak muda rentan pikun.

Yang pertama adalah stress. Mungkin semua dari kita punya masalah masing-masing dan membuat kita stress. Tapi kalau terlalu berlarut-larut juga ternyata dapat membuat kita pikun. Lalu yang kedua adalah kurang istirahat. Secara alami, sel-sel otak akan mengalami regenerasi. Dan proses regenerasi ini terjadi terutama pada saat kita istirahat. Kalau kurang tidur, otomatis sel-sel yang sudah rusak ngga cepat diganti. Akibatnya, terjadilah bad sector pada otak kita. Wiiih, serem ya. Padahal anak-anak muda zaman sekarang, apalagi mahasiswa, biasanya hanya tidur 3-4 jam perharinya.

Yang ketiga, mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sering mengonsumsi obat-obatan tertentu terutama yang bekerja langsung ke susunan saraf pusat di otak bisa mempercepat datangnya pikun di usia muda. Contohnya obat tidur, obat penenang, narkoba, dan psikotropika. Last but not least, kebiasaan merokok dan minum alkohol juga bisa menyebabkan kepikunan loh. Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil di otak. Sementara itu, alkohol selain mengganggu keseimbangan kimiawi otak, juga bisa merusak sel-sel otak. Dan jika dikonsumsi secara terus-menerus, maka akan menyebabkan kemunduran intelektual.

Well, ada ngga salah satu dari penyebab tersebut yang sedang Vadears alami saat ini? Kalau belum, Vadears harus tetap waspada ya. Lalu, gimana ya caranya supaya kita bisa mencegah kepikunan tersebut dari sekarang? Tujuannya adalah untuk semakin meningkatkan kewaspadaan kita sebagai anak muda dari sekarang sehingga tak mengalami pikun di usia dini. Mau tahu apa aja? Yuk, kita bahas satu-persatu! 

1. Pelajari hal-hal baru
Ketika mempelajari hal-hal baru, kita melatih sel-sel otak kita untuk melakukan fungsi save. Pada saat kita mengingat kembali hal yang baru, kita melatih sel otak untuk melakukan fungsi open. Latihan ini akan membuat otak lebih aktif dan tidak gampang lupa.


2. Jangan bebani otak melebihi kapasitasnya
Seperti komputer yang dipakai terus menerus, kinerjanya semakin berkurang. Demikian juga otak kita. Mempelajari hal baru memang perlu, tapi otak juga punya kapasitas kerja dan butuh istirahat. Jika dipakai terus menerus, konsentrasi kita akan berkurang. Maka ngga salah kalo lagi ujian satu buku, kita bisa lupa tiba-tiba karena kelebihan kapasitas. Karena itu, jika otak sudah merasa lelah, istirahatkan.
3. Terapkan gaya hidup sehat
Olahraga teratur, cukup istirahat, makan makanan bergizi dan hindari rokok, obat-obatan tertentu, narkotika, dan psikotropika. Gaya hidup sehat akan memperlancar pasokan nutrisi dan oksigen ke otak. Sehingga sel-sel otak selalu bugar. Gaya hidup sehat juga membuat proses regenerasi sel-sel otak menjadi lancar.
4. Latihan otak
LUPA
Loh, maksudnya apa ya? LUPA itu merupakan singkatan dari Latihan, Ulangi, Perhatian, dan Asosiasi. Untuk memudahkan mengingat, kombinasikan ke-empatnya. Misalnya, saat berkenalan dengan seseorang, beri perhatian penuh, jangan berpikir kemana-mana. Lalu, ulangi dengan menyebut namanya, kemudian asosiasikan orang tersebut dengan hal-hal yang lucu agar mudah diingat.
Selain itu, Salah satu latihan untuk otak adalah dengan senam otak sehat atau yang biasa disebut GLO (Gerak dan Latih Otak). Glo sendiri dibuat oleh Alzheimer’s Indonesia yang dapat dilakukan oleh semua usia. Gerakan dari GLO ini sangatlah mudah dan dapat dilakukan saat duduk maupun berdiri, dimana Vadears bisa melakukannya dengan perasaan senang, rileks, dan tidak perlu menahan napas. Hal-hal yang bisa kita lakukan adalah dengan latihan pergelangan leher, ada pula peregangan bahu dan lengan atas, jalan santai, dan berlari santai. Tujuannya adalah agar ketika badan kita bergerak, maka otak kita juga akan terus berjalan dan berfungsi. 

Nah, untuk bertanya lebih lanjut ataupun Vadears mau konsultasi, kalian bisa masuk ke website dibawah ini, ya. Mau tanya apa aja boleh banget dan yang asyiknya lagi, semuanya FREE! Hehehe. Enjoy!


Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga hadir saat kampanye melawan pikun di Bundaran HI Jakarta
Mantan Menteri Kesehatan juga turut mengkampanyekan untuk melawan pikun sejak dini di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut meramaikan dan mendukung penuh anti kepikunan di usia muda 
Well, as well as you see Vadears. Gambar diatas adalah beberapa events atau kampanye yang udah pernah dilakukan oleh para pemerintah. Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mendukung penuh kampanye melawan pikun bagi semua kalangan usia di Bundaran HI Jakarta. Pun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga turut mendukung kampanye melawan pikun yang saat ini sudah banyak dialami oleh kalangan anak muda dan usia produktif.




Nah, Vadears udah melihat bahwa kalangan pemerintah Indonesia saja udah mewanti-wanti anak muda untuk waspada sejak dini sehingga dapat menghindari PiSiDi, yaitu Pikun Usia Dini. Oleh sebab itu, yuk! Jadilah anak muda yang produktif dengan menjaga kesehatan dan pola hidup yang berkualitas sehingga tak berakhir dengan kepikunan.







#StopPiSiDi #SaveIndonesianYouth #BeCareToYourSelf



Visit us for more info :
Twitter : https://twitter.com/alzi_indonesia
Facebook : https://www.facebook.com/AlzheimerIndonesia?ref=br_tf





Cheers!
Evangelina Shandy Claudia
Theresia Irevitari

Comments

  1. Awesome! Makasi ya. Kampanye kamu membuat gue semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap kepikunan dgn memiliki pola hidup sehat. Good job! :)

    ReplyDelete
  2. Evaaa makasih ya indonya. Pas bangdt buat ica yg pelupa banget hahaha

    ReplyDelete
  3. Wah excellent !!! Your blog very useful heheh :)

    ReplyDelete
  4. thank you ya buat kampanyenya , informasinya sangat berguna sekali buat gua , dan membuat gua lebih waspada sejak dini terhadap kepikunan . Ditunggu artikel selanjutnya ya ! :)

    ReplyDelete
  5. blog ini bagus banget.. karena gw jadi tau apa itu pikun usia muda dan ternyata pikun gk buat orang tua aja, terus tips yang dikasih bagus banget,, simple dan gampang diterapkan... dan video yaaa keren dan lucu .... gw tunggu nih artikel dan video selanjutnyaaa :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts