Ayo 'melek' politik!

Sosial media, mall, gaya busana masa kini, dan gaya sepatu merk terbaru merupakan sedikit "identitas" yang melekat dalam diri anak muda masa kini. Setiap satu atau dua jam sekali anak muda pasti akan membuka telepon genggam mereka untuk sekedar mencurahkan isi hati mereka mengenai keadaan yang dialami saat itu dalam status yang mereka tulis, entah di Path, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Apakah itu salah? Apakah salah apabila anak muda mencurahkan isi hati mereka di sosial media? Apakah salah apabila anak muda menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengitari mall dan tidak membeli apapun? Idealnya, anak muda memang wajar untuk menggunakan masa muda mereka untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Namun alangkah baiknya apabila mereka menggunakan masa muda mereka dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan positif. Salah satunya adalah dengan....... POLITIK!

Ya! Dewasa ini, banyak sekali anak muda yang belum mengerti mengenai politik, bahkan buta akan politik itu sendiri. Jangankan mengerti, niat untuk mengetahui apa politik sebenarnyapun tak ada. Miris. Faktanya memang menunjukkan bahwa bagi anak muda politik merupakan suatu hal yang kuno, tua, menyusahkan dan sederet kosakata negatif lainnya. Namun bagi kalangan yang memiliki pikiran kritis, politik justru menjadi hal yang mengasyikkan. Awalnya politik memang kelihatan kuno dan kurang menyenangkan, namun sesungguhnya politik merupakan hal yang menantang. Tahukah kita siapa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini? Siapakah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat saat ini? Sistem politik apakah yang dianut oleh Bangsa Indonesia? Apabila Anda bisa menjawab seluruh pertanyaan diatas, maka Anda bisa dikatakan telah mengerti SEDIKIT mengenai politik di Indonesia. Kalau Anda belum mengetahui apa jawabannya, maka Anda bisa mencari tahu di website 24 jam yang selalu setia memberikan jawaban pada semua orang, yakni Mbah Google. Namun alangkah lebih baik apabila Anda mencari di website resmi masing-masing kementerian.

 Tahukah kita? Ternyata pada zaman dahulu, anak muda sangat memberikan kontribusi yang besar bagi kemerdekaan Indonesia, bahkan menurunkan jabatan seseorang dari takhta tertinggi di negeri ini. Yakni, saat Reformasi Mei 1998. Saat itu, mahasiswa mendesak Presiden RI Soeharto untuk mundur dari jabatannya karena telah merugikan negara. Dan akhirnya Soeharto mundur dan menghibahkan gelar Presiden RI kepada Wakilnya Habibie saat itu. Amazing, right? Begitu tegas dan kritisnya mahasiswa zaman dahulu. Nah, kita sebagai anak muda penerus bangsa juga harus bisa menjaga kesatuan bangsa Indonesia dengan tidak buta politik.

Anak muda yang kritis, cerdas, dan tegas sudah seharusnya melekat pada diri anak muda saat ini. Oleh karena itu, jadilah anak muda berguna bagi bangsamu, bermanfaat bagi bangsamu, dan memiliki kontribusi yang besar bagi bangsamu!

Salam sukses!
EV

Comments

Popular Posts